Mau Tau Alasannya?? langsung aja dee gak lama2.. bener gak?
simak baik2 yaa adik adik.. :D
simak baik2 yaa adik adik.. :D
Beberapa hari ini saya mendapatkan tugas kuliah oleh dosen saya pada Matkul TEKNOLOGI OPEN SOURCE (TOS). Kenapa Open Source di Indonesia tidak berkembang dan bahkan mati cuma hidup beberapa saat saja. Apa penyebabnya? padahal hasil karya para anak bangsa tidak bisa dianggap remeh.
WordPress, sebuah CMS open source paling banyak digunakan di dunia kira-kira darimana wordpress meraup keuntungan ya?
Open Cart, sebuah CMS khusus online store yang sangat berkembang pesat dan pastinya gratis darimana bisa terus berkembang dan menjadi sebuah open source yang besar?
Untuk contoh open source lain yang berkembang pesat bisa kita lihat seperti blender, distro-distro linux dan lain-lain tetap berkembang meskipun mereka gratis. Lalu kenapa di Indonesia tidak bisa melakukan hal itu?
Ada sebuah istilah dikalangan open source yang membuat mereka bertahan : By giving it free, you will get more.
Yup dengan istilah tersebut maka open source2 dunia bisa berkembang pesat, dengan memberikan sesuatu secara gratis mereka mencari keuntungan dengan cara lain dengan hasil yang lebih besar. Di Indonesia masih kurangnya kesadaran akan hal tersebut. Mereka fokus bagaimana hasil karya yang mereka buat akan bisa menghasilkan dan membuat mereka kaya raya, bukan fokus kepada seberapa bermanfaat hasil karya mereka.
Sedikit cerita, facebook didirikan oleh beberapa orang bukan hanya mark seorang. ditengah perjalanan facebook salah satu founder facebook menginginkan agar facebook dijadikan versi berbayar tetapi mark tidak setuju dan tetap menjadikan facebook gratis akhirnya facebook bisa menjadi seperti sekarang sebagai raja social media di Internet. Jika facebook dulu berbayar kira-kira bisa seperti sekarang gak?
Google, 2 tahun tidak menghasilkan apapun (profit) karena mereka ingin agar search engine mereka tetap gratis dan simple akhirnya para pendiri google berfikir ulang bagaimana cara monetize google dengan tetap membuatnya gratis dan simple, hasilnya bisa kita lihat sekarang sebuah contextual Ads bernama adsense dan menjadikan google sebagai raksasa mesin pencari mengalahkan para pendahulunya yahoo.
1. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source.
Ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang propriertary dan tertutup.
2. Tidak adanya proteksi terhadap HaKI.
Kebanyakan orang masih menganggap bahwa open source merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
3. Kesulitan dalam mengetahui status project.
4. Tidak ada garansi dari pengembangan.
5. Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
6. Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak competible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridge-nya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
7. Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan
menggunakan beberapa Open Source yang sama.
Dua cerita tersebut adalah sepenggal dari beberapa penerapan By giving it free, you will get more. Semoga bisa menjadi manfaat bagi kita semua agar selalu memberi karena kita akan mendapat lebih dari yang kita berikan ke orang lain.
Buat para pekerja IT jangan takut untuk menggratiskan hasil karya kalian agar bermanfaat bagi orang lain dan you will get more ......
tanggapan untuk setiap poin :
BalasHapus1. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja,
--> jgn remehkan end user, mereka memang tdk bs coding, tp mereka berperan juga dlm daur hidup perangkat lunakdan siklus open source tsb : tester, pelaporan bugs, dokumentasi, donasi, dll.
2.Tidak adanya proteksi terhadap HaKI.
--> kamu cari yg namanya lisensi open source : ada gnu gpl, ada mozilla, ada bsd, dll.
3. Kesulitan dalam mengetahui status project.
--> project perangkat lunak apapun, open maupun closed, klo lengkap infonya, tdk akan spt ini. ini bukan kekurangan foss. banyak yg lengkap status projectnya.
4. Tidak ada garansi dari pengembangan.
--> ada yg dilepas dlm bentuk dukungan komunitas (dari, oleh, untuk komunitas termasuk anda juga), ada yg dgn disertai berbayar (ambil gratis boleh, mau support berbayar juga ada). jd jaminan juga ada.
5. Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
-- > tidak, kecuali jika anda sendiri yg tdk tahu ttg teknisnya. baca lagi poin 1, yg tdk tau teknis juga msh bs berperan di dlm open source.
6. Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak competible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridge-nya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
--> ini bukan salah open source, kamu lihat si mac os dan keterbukaan kodenya.
7. Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.
--> pertanyaannya : kenapa menggunakan bbrapa open source yg sama? ini kebebasan, bebas memakai produk open source yg mana, bebas memeodifikasi, bebasnya bertanggung jawab sesuai lisensi. nah, untuk tugas/pekerjaan x, jika open source A sudah bs melakukannya, kenapa makek B, C, atau lainnya? anda punya hak memilih, pilihlah. mial dlm office ada LO, latex, OO, dll. klo saya pribadi LO udah lebih dari cukup, jd saya pilih LO.
If you're looking for an excellent contextual advertising network, I suggest that you take a look at Chitika.
BalasHapus